Pelatihan Teknik Penyelesaian Ekonomi Syariah di Yogyakarta
Jumlah Lembaga Keuangan Syariah (LKS) di Indonesia terus berkembang, data Otoritas Jasa Keuangan menyebutkan bahwa pada tahun 2018 jumlah bank syariah hingga Agustus 2018 terdapat 13 Bank Umum Syariah (BUS), 21 Unit Usaha Syariah (UUS) dan 168 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Sementara untuk Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Syariah hingga September 2018 terdapat 78 perusahaan yang terdiri dari 13 Perusahaan Asuransi Syariah, 7 Lembaga Pembiayaan Syariah, 1 Dana Pensiun Syariah, 6 Lembaga Jasa Keuangan Khusus Syariah dan 51 Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS), di samping itu lembaga keuangan syariah dalam bentuk Koperasi Pembiayaan Syariah (KSPPS) dan BMT yang terus tumbuh di masyarakat. Jumlah LKS tersebut belum termasuk jumlah financial technology (fintech) yang terus bermunculan di eran revolusi industri 4.0 saat ini. Pertumbuhan jumlah LKS yang meningkat tersebut, ternyata juga diriingi oleh potensi sengketa yang juga terus meningkat, baik antara lembaga keuangan syariah dengan nasabahnya maupun dengan pihak lain.
Dalam menghadapi potensi sengketa ekonomi syariah yang terjadi, maka dibutuhkan pengetahuan dan skill serta teknik penyelesaian sengketa yang komprehensif bagi para bankir syariah maupun pelaku bisnis syariah lainnya. Pelatihan Teknik Penyelesaian Ekonomi Syariah di Yogyakarta yang diselenggarakan oleh Afta Law School ini dimaksudkan agar potensi sengketa ekonomi syariah di LKS dapat diminimalisir serta jika terjadi sengketa dapat diselesaikan dengan tuntas sesuai kaidah hukum dan syariah yang benar.
Afta Law School sebagai lembaga training hukum di Indonesia memiliki pengalaman cukup banyak dalam menyiapkan sumber daya manusia di bidang penyelesaian sengketa ekonomi syariah. Afta Law School didukung oleh para Advokat Syariah, Mediator Ekonomi Syariah serta Auditor Hukum Syariah yang berpengalaman pada lembaga-lembaga bisnis syariah di Indonesia.
Peserta Pelatihan Teknik Penyelesaian Ekonomi Syariah di Yogyakarta akan menikmati berbagai fasilitas selain ilmu pengetahuan dan skill juga fasilitas pendukung berupa modul, sertifikat, usb dan pendukung lain.